Minggu, 28 Januari 2024

Membaikkan Waktu

‘’Time is what we want most and what we use worst.” –William Penn.

Sebuah kalimat bijak yang sering muncul untuk mempertegas bahwa waktu yang sangat berharga itu seringkali malah kita sepelekan dalam penggunaannya. Jika kita mau merenungi, semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam setiap harinya. Tetapi tidak semua orang bisa tepat mempergunakan waktunya. Tentu kita sering mendengar banyak orang yang mengeluh “tidak mempunyai waktu” saat dihadapkan pada suatu kondisi. Bahkan kalimat itu yang akan sering kita dengar untuk sebuah pembenaran akan suatu kelalaian atau kesalahan atau hal-hal buruk lainnya yang menyangkut penggunaan waktu. Padahal kalau kita mau jujur tentang penggunaan waktu kita tentu kita akan malu sendiri karena sejatinya kita sendirilah yang tidak memanfaatkan waktu tersebut. Bukan salah waktu tetapi salah kita sendiri, karena toh waktu selalu sama dari dulu sampai sekarang, lalu mengapa ada yang masuk kategori tidak bermasalah dengan waktu dan ada yang selalu keteteran seolah-olah dia tidak memiliki cukup waktu dalam hidupnya. Saya menuliskan ini bukan karena saya sudah merasa ahli dalam memanfaatkan waktu, justru karena saya ingin merefleksikan diri untuk mengetahui sejauh mana saya menghargai waktu saya tersebut. Selama ini saya termasuk orang yang masih sering terlena dengan segala sesuatu yang berseliweran di media sosial saya. Bahkan pernah berada di tahap saya menyia-nyiakan waktu saya untuk mencari hiburan di media sosial saya yaitu sampai bergadang demi streaming film atau serial kesukaan saya. Beruntungnya saya menyadari ada kesalahan lalu berusaha untuk segera memperbaikinya. Meskipun belum ideal dan masih sering terdistraksi oleh gadget dan sosial media tetapi saya tetap ingin bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Beberap hal ini akan saya tulis untuk sebagai pengingat dan cara saya dalam memanfaatkan waktu:

  • Mengingat waktu tidak akan Kembali

Kadang kita lupa dengan keberadaan waktu. Kita tidak menyadari saat ini, kemarin dan yang akan datang adalah tentang waktu. Pekerjaan atau suatu tugas yang tidak dikerjakan kemarin berarti ada satu hari yang terlewat tanpa kemajuan. Mengulang pekerjaan yang sama di waktu sekarang yang seharusnya bisa dikerjakan kemarin bisa dikatakan ada satu waktu yang tidak menghasilkan apa-apa tetapi sering kali kita tida merasa kehilangan waktu tersebut. Seolah selama semua berjalan dengan baik-baik saja maka tidak ada yang dirugikan. Kita lupa bahwa kita sedang merugikan diri sendiri karena ada satu waktu yang tersedia dan kita mengabaikannya. Lebih parahnya lagi jika kita meninggalkan pekerjaan untuk hal-hal yang bersifat hiburan semata. Karena itu penting untuk selalu mengingat bahwa waktu adalah satu-satunya harta yang sangat berharga dan memiliki batasan yang sangat ketat. Tentu kita sering mendengar sebuah kalimat “Waktu tidak akan pernah kembali” kita hapal di luar kepala tetapi tidak memaknainya dalam kehidupan sehari-hari. Kuncinya adalah dengan menghargai setiap waktu tersebut dan selalu mengingatkan diri betapa pentingnya waktu dalam kehidupan kita. Jadi mumpung diberikan kesempatan (waktu) maka lakukanlah hal-hal yang tidak akan menimbulkan penyesalan keesokan harinya.

  • Mengingat bahwa penyesalan akan selalu datang di akhir waktu

Tidak ada penyesalan yang datang di awal karena penyesalan selalu datang di akhir. Kita juga pasti sering mendengar kalimat tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi hingga ada penyesalan di akhir waktu? Jawabannya masih berkaitan dengan cara kita memanfaatkan waktu. Sehingga kalimat yang akan mengikuti setiap penyesalan yaitu “Coba dulu kita begini…coba dulu tidak begitu.” Ada kata ‘dulu’ di dalam kalimat yang isinya penyesalan itu yang berarti ada satu waktu di masa lampau yang tidak kita pergunakan dengan sebaik-baiknya. Maka mengingat bahwa akan selalu ada penyesalan untuk setiap pembiaran waktu adalah salah satu cara untuk membiasakan diri mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat. Yaitu bermanfaat untuk diri sendiri sekarang dan yang akan datang terlebih manfaat itu dapat dirasakan oleh orang-orang lain.

  • Orang yang tidak memanfaatkan waktu rawan terkena burnout

Mungkin kita pernah merasakan tekanan pekerjaan yang menumpuk pada suatu waktu. Dan tentu saja penumpukan pekerjaan dengan waktu yang semakin sempit akan membuat kita mudah terserang burnout. Tekanan pekerjaan yang diperparah oleh berbagai batasan yang ada itu adalah penyebab stres yang muncul saat kita harus segera menyelesaikan pekerjaan. Padahal kondisi seperti ini bisa dihindari jika kita bisa memanfaatkan waktu, tidak menunda pekerjaan dan malah bersantai di saat seharusnya kita bekerja. Pekerjaan itu akan selalu berat jika hanya kita bayangkan betapa berat beban yang menyertainya. Tetapi pekerjaan itu akan menjadi ringan jika kita cicil mengerjakannya. Setiap hari bekerja tetapi kadar pekerjaan tidak akan berlebihan karena sudah ditakar sesuai dengan batasan yang dimiliki. Dengan mengingat hal ini semoga kita akan semakin bersemangat untuk mau bekerja secara rutin untuk mencicil semua pekerjaan agar dapat terhindar burnout akibat penumpukan beban pekerjaan di akhir waktu.

  • Mengingat bahwa umur manusia terbatas

Kalau kita sadar dan selalu mengingat bahwa hidup kita tidak selamanya tentu kita akan lebih bergegas dalam melakukan kebaikan dan menyelesaikan pekerjaan. Jangan malah sebaliknya, karena merasa kita tidak hidup selamanya membuat kita malas dengan alasan toh akhirnya semua akan ditinggalkan. Tentu saja pikiran seperti ini akan merugikan diri sendiri. Karena kita hidup untuk mencari bekal di kehidupan setelah kematian. Dan bekal itu harus kita siapkan dengan melakukan sesuatu yang akan bermanfaat untuk masa depan kita. Maka dengan mengingat bahwa umur kita terbatas harusnya semakin memotivasi diri kita untuk selalu bergerak dan mengisi waktu dengan kebaikan seperti beribadah yang bisa juga berisi bekerja, berkarya, belajar dan kebaikan-kebaikan lainnya.

  • Mencari lingkungan yang positif

Salah satu yang akan sangat berpengaruh bagi kita untuk bisa memanfaatkan waktu dengan baik tentu saja adalah lingkungan. Ya, kita harus pandai dalam mencari lingkungan yang akan membawa dampak baik untuk kehidupan kita. Kita harus berani keluar dari lingkungan yang di dalamnya tidak ada kebaikan. Menjadi pribadi yang lebih percaya diri dengan pilihan hidupnya dan tidak takut untuk dijauhi oleh orang-orang yang memang tidak menjadi support system kita. Dan memilih teman yang baik memang harus dilakukan, bukan karena kita jahat atau tidak bisa bergaul dengan semua orang. Tetapi karena kita tahu mana yang menjadi prioritas dan mana yang harus diabaikan. Masa depan kita sangat tergantung dengan bagaimana kita mempersiapkannya sekarang, jadi kalau kita berada di lingkungan yang salah maka besar kemungkinan kita akan kesulitan mencapai cita-cita yang diimpikan. Jika kita memang memiliki Impian yang baik maka kita akan didekatkan dengan orang-orang yang baik pula, tetapi kuncinya kita harus berani untuk meninggalkan lingkungan yang tidak baik. Bukankah Nabi juga hijrah saat tidak didukung oleh orang-orang di lingkungannya? Maka mulai memberanikan diri untuk berani keluar dari lingkungan negatif ke lingkungan yang lebih positif akan sangat berpengaruh dalam pemanfaatan waktu kita.

  • Melakukan penjadwalan

Salah satu cara yang bisa diaplikasikan untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik adalah dengan membuat jadwal. Jadwal tersebut bisa berisi semua kegiatan kita setiap harinya. Karena seringkali kita tidak menganggap waktu itu berharga karena kita tidak tahu apa saja yang harus kita kerjakan setiap harinya. Kalau kita tuliskan aktivitas yang harus kita lakukan lengkap dengan penjadwalan waktunya kita akan tahu seberapa banyak waktu yang kita butuhkan untuk dapat menyelesaikan semua pekerjaan kita tersebut. Saat kita membuat jadwal kita jadi tahu bahwa waktu yang tersedia sudah terisi oleh kegiatan apa saja. Jika masih ada waktu luang kita bisa mengisinya dengan kegiatan lainnya, tentu saja kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang berdampak positif untuk kehidupan kita.

  • Disiplin

      Setelah jadwal selesai kita susun maka langkah selanjutnya tinggal menjalankannya. Dan supaya susunan jadwal tersebut bisa terlaksana sesuai harapan maka sangat dibutuhkan kedisiplinan. Ya, satu kata ini akan sangat berpengaruh bagi kita yang ingin memanfaatkan waktu dengan baik. Semoga dengan mengingat dan menerapkan beberapa hal yang telah diuraikan di atas kita menjadi lebih bisa memanfaatkan waktu dengan baik.